Seni


Prakarya Bunga dari Kulit Bawang
Cara Membuat Prakarya Bunga dari Kulit Bawang

cara membuat hiasan dinding dari kulit bawang putih dan bawang merah yang berbentuk bunga cantikDi sekitar kita ada banyak bahan limbah yang ternyata kalau diamati mengandung nilai eksotika atau keindahan tertentu. Bentuk alami kulit bawang merah dan bawang putih misalnya, jika dilihat secara seksama menunjukkan guratan-guratan dan warna yang indah. Karenanya limbah kulit bawang dapat dijadikan bahan kerajinan tangan atau prakarya yang menarik. Memang sifatnya yang rapuh dan tipis sedikit menyulitkan untuk dibentuk dan dikreasikan. Akan tetapi, ketika kita mampu melakukannya dengan kesabaran dan ketelatenan, maka hiasan indah dan unik seperti bunga dalam figura seperti foto di bawah mungkin dapat dibuat. Dan tentu saja, dan lebih banyak latihan, kualitas kerajinan tangan dari kulit bawang ini akan dapat menjadi lebih baik dan memiliki nilai jual. Lalu, bagaimanakah cara membuat hiasan dari kulit bawang seperti foto ini? Ayo disimak  tutorialnya.


Alat dan Bahan
Untuk membuat prakarya sederhana dari bahan limbah atau sampah kulit bawang ini, kita menggunakan alat dan bahan yang sangat sederhana, yaitu:
·                     kulit bawang merah dan bawang putih
·                     ranting kering ukuran kecil 
·                     lem
·                     gunting
·                     pinset (jika diperlukan)
·                     media untuk menempel berupa kertas (anda juga dapat menggunakan kain hitam beludru untuk hasil yang lebih baik)
·                     kertas bekas warna kuning
·                     spidol atau cat air atau pewarna lainnya
·                     lidi untuk membantu mengaplikasikan lem pada kulit bawang
Cara Membuat
Adapun langkah-langkah membuat hiasan dinding berbentuk bunga dari kulit bawang merah dan bawang putih adalah sebagai berikut:
·                     Siapkan kulit bawang putih dan bawang merah. Pilih yang bersih dan ukurannya agak besar. 
·                     Siapkan kertas atau kain untuk media tempelan. Sesuaikan ukurannya dengan figura yang anda miliki agar lebih praktis.
·                     cara membuat hiasan dinding dari kulit bawang putih dan bawang merah yang berbentuk bunga cantikPotong ranting kecil (anda dapat pula menggunakan batang bawang putih yang biasanya terdapat pada kumpulan beberapa siung bawang putih) seperti Gambar 2. Atur posisinya sesuai selera dan kreatifitas anda. Bentuklah rumpun batang bunga dan rekatkan dengan lem pada media tempel.
·                     Berikutnya, buatlah kelopak (mahkota) bunga berbentuk segitiga dengan sudut-sudut yang tumpul. Perhatikan garis-garis pada kulit bawang dalam menggunting kulit agar terlihat natural seperti mahkota bunga sungguhan. Siapkan beberapa helai. Perhatikan Gambar 3.
·                     cara membuat hiasan dinding dari kulit bawang putih dan bawang merah yang berbentuk bunga cantikSekarang, perhatikan Gambar 4. Anda harus mengaplikasikan lem pada calon kelopak bunga dari kulit bawang ini secukupnya dengan menggunakan lidi. Jika kesulitan memegang kelopak, gunakan pinset untuk menjepitnya. Selanjutnya atur posisi setiap kelopak agar tersusun seperti susunan kelopak bunga.
·                     Perhatikan Gambar 5, sekarang kelopak sudah tersusun dengan rapi. Jika diinginkan anda dapat menambahkan lapisan kelopak sehingga mempunyai bentuk kelopak rangkap. Susunlah kelopak dari ukuran besar di bagian bawah hingga ke ukuran paling kecil di lapisan atas.
·                     Pada Gambar 6 ditunjukkan bagaimana contoh cara membuat putik bunga. Anda dapat menggunakan kertas seperti saya. Gunakan kertas berwarna kuning dengan lebar sekitar 1 cm dan panjang sekitar 5 cm (Gambar 6a). Selanjutnya potong-potonglah kertas kecil-kecil pada salah satu sisi panjangnya (6b). Kemudian, gulung kertas dan beri lem agar tidak terbuka. Potong bagian pangkal gulungan jika putik yang terbentuk terlalu tinggi untuk ukuran bunga dari kulit bawang anda. Selanjutnya aplikasikan secuil lem pada pangkal putik dan tempelkan pada pusat rangkaian bunga kulit bawang.
langkah-langkah membuat kerajinan tangan hiasan dinding dari kulit bawang
menyiapkan putik dari kertas
·                     Hasilnya akan seperti Gambar 7. Kelopak berwarna merah dengan putik berwarna kuning merupakan perpaduan yang bagus bukan?
·                     langkah-langkah membuat hiasan dinding berbentuk bunga dari kulit bawangTambahkan beberapa helai kulit bawang pada bagian batang bunga lainnya. Di sini saya membuatnya berbentuk seperti kuncup bunga saja. (Gambar 8). Tempelkan pada posisi-posisi yang sesuai menurut selera anda.
·                     Berikutnya kita akan membuat daun. Bahannya dari kulit dan batang bawang putih. Pilihlah kulit yang bersih dan tidak kusam. Gunting seperti bentuk daun pandan (memanjang). Buat beberapa helai. Perhatikan Gambar 10 berikut.
·                     Jika sudah siap, tempelkan kulit bawang putih ini untuk membentuk daun (Lihat Gambar 11). 
cara membuat prakarya dari limbah kulit bawang menjadi hiasan dinding
tinggal sentuhan akhir, prakarya dari kulit bawang ini sudah menunjukkan bentuk
·                     cara membuat prakarya dari limbah kulit bawang menjadi hiasan dinding yang cantik dan unikTerakhir, jika diinginkan, berilah warna hijau pada daun. Saya menggunakan spidol warna hijau muda dan hijau tua untuk ini. Anda tentu boleh menggunakan pewarna lain seperti cat air, cat minyak, atau bahkan larutan pewarna makanan. 
·                     Kalau sudah selesai, hasilnya akan tampak seperti Gambar 12.












Prakarya Bunga dari Kulit Bawang
Cara Membuat Prakarya Bunga dari Kulit Bawang

cara membuat hiasan dinding dari kulit bawang putih dan bawang merah yang berbentuk bunga cantikDi sekitar kita ada banyak bahan limbah yang ternyata kalau diamati mengandung nilai eksotika atau keindahan tertentu. Bentuk alami kulit bawang merah dan bawang putih misalnya, jika dilihat secara seksama menunjukkan guratan-guratan dan warna yang indah. Karenanya limbah kulit bawang dapat dijadikan bahan kerajinan tangan atau prakarya yang menarik. Memang sifatnya yang rapuh dan tipis sedikit menyulitkan untuk dibentuk dan dikreasikan. Akan tetapi, ketika kita mampu melakukannya dengan kesabaran dan ketelatenan, maka hiasan indah dan unik seperti bunga dalam figura seperti foto di bawah mungkin dapat dibuat. Dan tentu saja, dan lebih banyak latihan, kualitas kerajinan tangan dari kulit bawang ini akan dapat menjadi lebih baik dan memiliki nilai jual. Lalu, bagaimanakah cara membuat hiasan dari kulit bawang seperti foto ini? Ayo disimak  tutorialnya.


Alat dan Bahan
Untuk membuat prakarya sederhana dari bahan limbah atau sampah kulit bawang ini, kita menggunakan alat dan bahan yang sangat sederhana, yaitu:
·                     kulit bawang merah dan bawang putih
·                     ranting kering ukuran kecil 
·                     lem
·                     gunting
·                     pinset (jika diperlukan)
·                     media untuk menempel berupa kertas (anda juga dapat menggunakan kain hitam beludru untuk hasil yang lebih baik)
·                     kertas bekas warna kuning
·                     spidol atau cat air atau pewarna lainnya
·                     lidi untuk membantu mengaplikasikan lem pada kulit bawang
Cara Membuat
Adapun langkah-langkah membuat hiasan dinding berbentuk bunga dari kulit bawang merah dan bawang putih adalah sebagai berikut:
·                     Siapkan kulit bawang putih dan bawang merah. Pilih yang bersih dan ukurannya agak besar. 
·                     Siapkan kertas atau kain untuk media tempelan. Sesuaikan ukurannya dengan figura yang anda miliki agar lebih praktis.
·                     cara membuat hiasan dinding dari kulit bawang putih dan bawang merah yang berbentuk bunga cantikPotong ranting kecil (anda dapat pula menggunakan batang bawang putih yang biasanya terdapat pada kumpulan beberapa siung bawang putih) seperti Gambar 2. Atur posisinya sesuai selera dan kreatifitas anda. Bentuklah rumpun batang bunga dan rekatkan dengan lem pada media tempel.
·                     Berikutnya, buatlah kelopak (mahkota) bunga berbentuk segitiga dengan sudut-sudut yang tumpul. Perhatikan garis-garis pada kulit bawang dalam menggunting kulit agar terlihat natural seperti mahkota bunga sungguhan. Siapkan beberapa helai. Perhatikan Gambar 3.
·                     cara membuat hiasan dinding dari kulit bawang putih dan bawang merah yang berbentuk bunga cantikSekarang, perhatikan Gambar 4. Anda harus mengaplikasikan lem pada calon kelopak bunga dari kulit bawang ini secukupnya dengan menggunakan lidi. Jika kesulitan memegang kelopak, gunakan pinset untuk menjepitnya. Selanjutnya atur posisi setiap kelopak agar tersusun seperti susunan kelopak bunga.
·                     Perhatikan Gambar 5, sekarang kelopak sudah tersusun dengan rapi. Jika diinginkan anda dapat menambahkan lapisan kelopak sehingga mempunyai bentuk kelopak rangkap. Susunlah kelopak dari ukuran besar di bagian bawah hingga ke ukuran paling kecil di lapisan atas.
·                     Pada Gambar 6 ditunjukkan bagaimana contoh cara membuat putik bunga. Anda dapat menggunakan kertas seperti saya. Gunakan kertas berwarna kuning dengan lebar sekitar 1 cm dan panjang sekitar 5 cm (Gambar 6a). Selanjutnya potong-potonglah kertas kecil-kecil pada salah satu sisi panjangnya (6b). Kemudian, gulung kertas dan beri lem agar tidak terbuka. Potong bagian pangkal gulungan jika putik yang terbentuk terlalu tinggi untuk ukuran bunga dari kulit bawang anda. Selanjutnya aplikasikan secuil lem pada pangkal putik dan tempelkan pada pusat rangkaian bunga kulit bawang.
langkah-langkah membuat kerajinan tangan hiasan dinding dari kulit bawang
menyiapkan putik dari kertas
·                     Hasilnya akan seperti Gambar 7. Kelopak berwarna merah dengan putik berwarna kuning merupakan perpaduan yang bagus bukan?
·                     langkah-langkah membuat hiasan dinding berbentuk bunga dari kulit bawangTambahkan beberapa helai kulit bawang pada bagian batang bunga lainnya. Di sini saya membuatnya berbentuk seperti kuncup bunga saja. (Gambar 8). Tempelkan pada posisi-posisi yang sesuai menurut selera anda.
·                     Berikutnya kita akan membuat daun. Bahannya dari kulit dan batang bawang putih. Pilihlah kulit yang bersih dan tidak kusam. Gunting seperti bentuk daun pandan (memanjang). Buat beberapa helai. Perhatikan Gambar 10 berikut.
·                     Jika sudah siap, tempelkan kulit bawang putih ini untuk membentuk daun (Lihat Gambar 11). 
cara membuat prakarya dari limbah kulit bawang menjadi hiasan dinding
tinggal sentuhan akhir, prakarya dari kulit bawang ini sudah menunjukkan bentuk
·                     cara membuat prakarya dari limbah kulit bawang menjadi hiasan dinding yang cantik dan unikTerakhir, jika diinginkan, berilah warna hijau pada daun. Saya menggunakan spidol warna hijau muda dan hijau tua untuk ini. Anda tentu boleh menggunakan pewarna lain seperti cat air, cat minyak, atau bahkan larutan pewarna makanan. 
·                     Kalau sudah selesai, hasilnya akan tampak seperti Gambar 12.
















KANG SARPIN MINTA DIKEBIRI
Karya : Ahmad Tohari
KANG Sarpin meninggal karena kecelakagan lalu lintas pukul enam tadi pagi. Ia sedang dalam perjalanan ke pasar naik sepeda dengan beban sekuintal beras melintang pada bagasi. Para saksi mengatakan, ketika naik dan hendak mulai mengayuh, Kang Sarpin kehilangan keseimbangan. Sepedanya oleng dan sebuah mobil barang menyambarnya dari belakang. Lelaki usia lima puluhan itu terpelanting, kemudian jatuh ke badan jalan. Kepala Kang Sarpin luka parah, dan ia tewas seketika. Satu lagi penjual beras bersepeda mati menyusul beberapa teman yang lebih dulu meninggal dengan cara sama.
Beban sekarung beras pada bagasi dan terkadang sekarung kecil lainnya pada batangan adalah risiko besar bagi setiap penjual beras bersepeda. Tetapi mereka tak jera. Setiap hari mereka membeli padi dari petani, kemudian mengolahnya di kilang lalu menjual berasnya ke pasar. Mereka tak peduli sekian teman telah meninggal menjadi bea jalan raya yang kian sibuk dan kian sering minta tumbal nyawa.
Berita tentang kematian itu sampai kepada saya lewat Dalban, ipar Kang Sarpin sendiri. Ketika menyampaikan kabar itu Dalban tampak biasa saja. Wajahnya tetap jernih. Kata-katanya ringan. Mulutnya malah cengar-cengir. Entahlah, kematian Kang Sarpin tampaknya tidak menjadi kabar duka.
Di rumah Kang Sarpin saya telah melihat banyak orang berkumpul. Jenazah sudah terbungkus kafan dan terbujur dalam keranda. Tetapi tak terasa suasana duka cita. Wajah para pelayat cair-cair saja. Mereka duduk santai dan bercakap sambil merokok seperti dalam kondangan atau kenduri. Ada juga yang bergurau dan tertawa. Asap mengambang di mana-mana melayang seperti kabut pagi. Ah, saya harus bilang apa. Di rumah Kang Sarpin pagi itu memang tak ada duka cita atau bela sungkawa. Kalaulah ada seorang bemata sembab karena habis menangis, dialah istri Kang Sarpin. Tampaknya istri Kang Sarpin berduka seorang diri.
Setelah menaruh uang takziyah di kotak amal saya mencari kursi yang masih kosong. Sial. Satu-satunya kursi yang tersisa berada tepat di sebelah Dalban. Ipar Kang Sarpin masih ngoceh tentang si mati. Dan saya tak mengerti mengapa omongan si Dalban seperti menyihir para pelayat. Orang-orang tampak tekun menikmati cerita tentang almarhum dari mulut nyinyir itu.
“Ya, wong gemblung itu sudah meninggal,” kata Dalban dengan enak. Wajahnya tampak tanpa beban.
“Bagaimana aku tak menyebut iparku wong gemblung. Coba dengar. Suatu ketika di kilang padi, orang-orang menantang Sarpin: bila benar jantan maka dengan upah lima ribu rupiah dia harus berani membuka celana di depan orang banyak. Mau tahu tanggapan Sarpin? Tanpa pikir panjang Sarpin menerima tantangan itu. Ia menelanjangi dirinya bulat-bulat di depan para penantang. Lalu enak saja, dengan kelamin berayun-ayun, dia berjalan berkeliling sambil meminta upah yang dijanjikan.”
Cerita Dalban terputus oleh gelak tawa orang-orang. Dan Dalban makin bersemangat.
“Ya, orang-orang hanya nyengir dan mengaku kalah. Malu dan sebal. Sialnya mereka harus mengumpulkan uang lima ribu. Tetapi Yu Cablek, penjual pecel di kilang padi yang melihat kegilaan Sarpan berlari sambil berteriak, ‘Sarpin gemblung, dasar wong gemblong!’’’
Orang-orang tertawa lagi. Dan jenazah Kang Sarpin terbujur diam dalam keranda hanya beberapa langkah dari mereka. Saya mengerutkan alis. Ah, sebenarnya orang sekampung, lelaki dan perempuan, sudah tahu siapa dan
bagaimana Kang Sarpin. Dia memang lain. Dia tidak hanya mau menelanjangi diri di depan orang banyak. Ada lagi tabiatnya yang sering membuat orang sekampung mengerutkan alis karena tak habis pikir. Kang Sarpin sangat doyan main perempuan dan tabiat itu tidak ditutupi-tutupinya. Dia dengan mudah mengaku sudah meniduri sekian puluh perempuan. “Saya selalu tidak tahan bila hasrat birahi tiba-tiba bergolak,” kata Kang Sarpin suatu saat.
“Tetapi Kang Sarpin masih ada baiknya juga,” cerita Dalban lagi. “Meski gemblung dia berpantangan meniduri perempuan bersuami. Kalau soal janda sih, jangan ditanya; yang tua pun dia mau. Dan hebatnya lagi dia juga tak pernah melupakan jatah bagi istrinya, jatah lahir maupun batin.”
***
DALBAN terus ngoceh dan orang-orang tetap setia mendengar dan menikmati ceritanya. Saya juga ikut mengangguk-angguk. Tetapi saya juga merenung. Sebab tadi malam, kira-kira sepuluh jam sebelum kematiannya Kang Sarpin muncul di rumah saya. Di bawah lampu yang tak begitu terang wajahnya kelihatan berat. Ketika saya tanya maksud kedatangannya, Kang Sarpin tak segera membuka mulut. Pertanyaan saya malah membuatnya gelisah. Namun lama-kelamaan mulutnya terbuka juga.
Ketika mulai berbicara ucapannya terdengar kurang jelas. “Mas, saya sering bingung. Sebaiknya saya harus bagaimana?”
“Maksud Kang Sarpin?”
“Ah, Mas kan tahu saya orang begini, orang jelek. Wong gemblung. Doyan perempuan. Saya mengerti, sebenarnya semua orang tak suka kepada saya. Sudah lama saya merasa orang sekampung akan lebih senang bila saya tidak ada. Saya adalah aib di kampung ini.”
“Kang, semua orang sudah tahu siapa kamu,” kata saya sambil tertawa. “Dan ternyata tak seorang pun mengusikmu. Lalu mengapa kamu pusing?”
“Tetapi saya merasa menjadi kelilip orang sekampung. Ah, masa-iya, saya akan terus begini. Saya ingin berhenti menjadi aib kampung ini. Lagi pula sebentar lagi saya punya cucu. Saya sudah malu jadi wong gemblung. Saya sudah ingin jadi wong bener, orang baik-baik. Tetapi bagaimana?”
“Yang begitu kok Tanya saya? Mau jadi orang baik-baik, semuanya tergantung Kang Sarpin sendiri, kan? Kalau mau baik, jadilah baik. Kalau mau tetap gemblung, ya terserah.”
“Tidak! Saya ingin berhenti gemblung. Sialnya, kok ternyata tidak mudah. Betul. Mengubah tabiat ternyata tidak mudah. Dan inilah persoalannya mengapa saya datang ke mari.”
Saya pandangi wajah Kang Sarpin. Matanya menyorotkan keinginan yang sangat serius. Anehnya, saya gagal menahan senyum.
“Bila Kang Sarpin bersungguh-sungguh ingin jadi wong bener, kenapa tidak bisa? Seperti saya bilang tadi, masalahnya tergantung kamu, bukan?”
“Sulit Mas,” potong Sarpin dengan mata berkilat-kilat. “Saya sungguh tak bisa!”
“Kok? Tidak bisa atau tak mau?”
“Tak bisa.” Kang Sarpin menunduk dengan menggeleng sedih.
“Lho, kenapa?”
“Ah, Mas tidak tahu apa yang terjadi dalam diri saya. Burung saya lho, Mas! Burung saya; betapapun saya ingin berhenti main perempuan, dia tidak bisa diatur. Dia amat bandel. Bila sedang punya mau, burung sama sekali tak bisa dicegah. Pokoknya dia harus dituruti, tak kapan, tak di mana. Sungguh Mas, burung saya sangat keras kepala sehingga saya selalu dibuatnya jengkel. Dan bila sudah demikian saya tak bisa berbuat lain kecuali menuruti apa maunya.
“Sekarang, Mas, saya datang kemari untuk minta bantuan. Tolong. Saya suka rela diapakan saja asal saya bisa jadi wong bener. Saya benar-benar ingin berhenti jadi wong gemblung.”
Terasa pandangan Kang Sarpin menusuk mata saya. Saya tahu dia sungguh-sungguh menunggu jawaban. Sialnya, lagi-lagi saya gagal menahan senyum. Kang Sarpin tersinggung.
“Mas, mungkin saya harus dikebiri.”
Saya terkejut. Dan Kang Sarpin bicara dengan mata terus menatap saya.
“Ya. Saya rasa satu-satunya cara untuk menghentikan kegemblungan saya adalah kebiri. Ah, burung saya yang kurang ajar itu memang harus dikebiri. Sekarang Mas, tolong kasih tahu dokter mana yang kiranya mau mengebiri saya. Saya tidak main-main. Betul Mas, saya tidak main-main!”
Tatapan Kang Sarpin makin terasa menusuk-nusuk mata saya. Wajahnya keras. Dan saya hanya bisa menarik napas panjang.
“Entah di tempat lain Kang, tetapi di sini saya belum pernah ada orang dikebiri. Keinginanmu sangat ganjil, Kang.”
“Bila tak ada dokter mau mengebiri, saya akan pergi kepada orang lain. Saya tahu di kampung sebelah ada penyabung yang pandai mengebiri ayam aduannya. Saya kira, sebaiknya saya pergi ke sana. Bila penyabung itu bisa mengebiri ayam, maka dia pun harus bisa mengebiri saya. Ya. Besuk, sehabis menjual beras ke pasar ….”
“Jangan Kang,” potong saya. Tatapan Kang Sarpin kembali menusuk mata saya. “Kamu jangan pergi ke tukang sabung ayam. Dokter memang tidak mau mengebiri kamu. Tetapi saya kira dia punya cara lain untuk menolong kamu. Besuk Kang, kamu saya temani pergi ke dokter.”
Wajah Kang Sarpin perlahan mengendur. Pundaknya turun dan napasnya lepas seperti orang baru menurunkan beban berat. Setelah menyalakan rokok Kang Sarpin menyandarkan ke belakang. Tak lama kemudian, setelah minta pengukuhan janji saya untuk mengantarnya ke dokter, Kang Sarpin minta diri. Saya mengantarnya sampai ke pintu. Ketika saya berbalik tiba-tiba sebuah pertanyaan muncul di kepala; apakah Kang Sarpin adalah lelaki yang disebut cucuk senthe? Di kampung ini cucuk senthe adalah sebutan bagi lelaki dengan dorongan birahi meledak-ledak dan liar sehingga yang bersangkutan pun tak bisa mengendalikan diri. Entahlah.
***
SAYA tersadar ketika semua orang bangkit dari tempat duduk masing-masing. Rupanya Modin yang akan memimpin upacara pelepasan jenazah sudah datang. Bahkan keranda sudah diusung oleh empat lelaki yang berdiri di tengah halaman. Kini suasana hening. Dalban yang sejak pagi terus ngoceh, juga diam.
Modin mengawali acara dengan memintakan maaf bagi almarhum kepada semua yang hadir. Modin juga menganjurkan kepada siapa saja yang punya utang piutang dengan Kang Sarpin untuk segera menyelesaikannya dengan para ahli waris. Sebelum doa dibacakan, modin tidak melupakan tradisi kampung kami; meminta semua orang memberi kesaksian tentang jenazah yang hendak dikubur.
“Saudara-saudara, saya meminta kalian bersaksi apakah yang hendak kita kubur ini jenazah orang baik-baik?”
Hening. Orang-orang saling berpandangan dengan sudut mata. Saya melihat Dalban menyikut lelaki di sebelah. “Bagaimana? Sarpin itu tukang main perempuan. Apa harus kita katakan dia orang baik-baik?”
Masih hening. Saya merasa semua orang menanggung beban rasa pakewuh, serba salah. Maka Modin mengulang pertanyaannya, apakah yang hendak dimakamkan adalah jenazah orang baik-baik. Sepi. Anehnya tiba-tiba saya merasa mulut saya bergerak.
“Baik!”
Suara saya yang keluar serta merta bergema dalam kelengangan. Saya melihat semua orang juga Modin, tertegun lalu menatap saya. Entahlah, saat itu saya bisa menyambut tatapan mereka dengan senyum.
Keranda bergerak bersama langkah empat lelaki yang memikulnya. Bersama orang banyak yang berjalan sambil bergurau, saya ikut mengantar Kang Sarpin ke kuburan. Saya tak menyesal dengan persaksian saya. Di mata saya seorang lelaki yang di ujung hidupnya sempat bercita-cita jadi wong bener adalah orang baik. Entahlah bagi orang lain, entah pula bagi Tuhan.





Seni Kaligrafi
Sumber : Duniacoratcoret.com
Ungkapan kaligrafi diambil dari kata Latin “kalios” yang berarti indah, dan “graph” yang berarti tulisan atau aksara. Dalam bahasa Arab tulisan indah berarti “khath” sedangkan dalam bahasa Inggris disebut “calligraphy”. Arti seutuhnya kata kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentuk huruf tunggal, letak-letaknya dan cara-cara penerapannya menjadi sebuah tulisan yang tersusun. Atau apa-apa yang ditulis di atas garis-garis sebagaimana menulisnya dan membentuknya mana yang tidak perlu ditulis, mengubah ejaan yang perlu diubah dan menentukan cara bagaimana untuk mengubahnya Kaligrafi merupakan seni arsitektur rohani, yang dalam proses penciptaannya melalui alat jasmani. Kaligrafi atau khath, dilukiskan sebagai kecantikan rasa, penasehat pikiran, senjata pengetahuan, penyimpan rahasia dan berbagai masalah kehidupan. Oleh sebagian ulama disebutkan “khat itu ibarat ruh di dalam tubuh manusia”
Seni
Sumber : http://www.teakpalace.com/kerajinan-tangan-bunga-dari-sabun-batangan/#sthash.p7RIrW7b.dpuf
Keunikan dari kerajinan tangan ini adalah bentuk dan warnanya yang menyerupai bunga. Bunga sabun ini dapat dimanfaatkan sebagai penghias sekaligus pengharum ruangan. Bunga sabun ini tidak hanya indah dipandang namun juga menyebarkan aroma harum dan segar di sekitarnya meskipun sudah dicampur dengan tepung. Selain itu, cocok juga dijadikan souvenir ataupun hadiah. Berikut cara pembutan bunga dari sabun batangan.
Alat dan bahan yang digunakan :
  1. Sabun batangan ( pilih warna sesuai selera )
  2. Air hangat
  3. Tepung maizena ( secukupnya )
  4. Pewarna makanan bila perlu
  5. Baskom/ wadah
  6. Batang lidi
Cara pembuatan bunga dari sabun batangan adalah :
  1. Parut sabun batangan di dalam baskom/ wadah
  2. Masukkan tepung maizena ke dalam wadah dan aduk hingga tercampur
  3. Tambahkan air hangat sedikit demi sedikit, sambil uleni adonan sampai kalis
  4. Tambahkan pewarna makanan jika diperlukan
  5. Jika adonan sudah cukup pipih, lilitkan pada ujung tusuk sate/batang lidi.
  6. lakukan poin 5 dan 6 berulang, pada tusuk sate/batang lidi yang sama hingga tumpukan pipihan adonan sabun menyerupai bunga. Dan jadilah bunga dari sabun batangan yang cantik .
Selamat untuk mencoba..
Trends Mebel Terbaik:
cara membuat kerajinan dari sabun beserta gambarnya, cara membuat bunga dari sabun beserta gambarnya, cara membuat bunga dari sabun, cara membuat bunga mawar dari sabun, cara membuat bunga dari sabun batang, cara buat bunga sabun, bunga dari sabun, cara membuat kerajinan tangan dari sabun padat, cara membuat bunga dari sabun mandi, cara membuat bunga mawar dari sabun mandi, cara membuat bunga sabun, cara membuat bunga dari kulit jagung beserta gambarnya, kerajinan flanel tutorial bunga, tutorial bunga sabun, cara merangkai bunga mawar, membuat bunga dari sabun, cara membuat bunga mawar dari kulit jagung, cara membuat kerajinan kain flanel bunga, bunga sabun, bunga ros dari sabun, cara membuat kerajinan dari sabun, cara membuat bunga mawar dari sabun batang, cara membuat kerajinan bunga dari sabun, cara buat bunga dari kulit jagung, cara membuat bunga dari bahan flanel, cara buat bunga dari sabun mandi, cara membuat mawar dari sabun.

EDISI 8



Seni Ukir Jepara
 

Sumber :NewBloggerthemes.com










Seni ukir Jepara- Satu citra yang telah begitu melekat dengan Jepara adalah predikatnya sebagai “Kota Ukir”. Ukir kayu telah menjadi idiom kota kelahiran Raden Ajeng Kartini ini, dan bahkan belum ada kota lain yang layak disebut sepadan dengan Jepara untuk industri kerajinan mebel ukir. Namun untuk sampia pada kondisi seperti ini, Jepara telah menapak perjalanan yang sangat panjang. Sejak jaman kejayaan Negara-negara Hindu di Jawa Tengah, Jepara Telah dikenal sebagai pelabuhan utara pantai Jawa yang juga berfungsi pintu gerbang komunikasi antara kerajaan Jawa denga Cina dan India.
Demikian juga pada saat kerajan Islam pertama di Demak, Jepara telah dijadikan sebagai pelabuhan Utara disamping sebagai pusat perdagangan dan pangkalan armada perang. Dalam masa penyebaran agama Islam oleh para Wali, Jepara juga dijadikan daerah“pengabdian” Sunan Kalijaga yang mengembangkan berbagai macam seni termasuk seni ukir.




Untuk menunjang perkembangan ukir Jepara yang telah dirintis oleh Raden Ajeng Kartini, pada tahun 1929 timbul gagasan dari beberapa orang pribumi untuk mendirikan sekolah kejuruan. Tepat pada tanggal 1 Juli 1929, sekolah pertukangan dengan jurusan meubel dan ukir dibuka dengan nama “Openbare Ambachtsschool” yang kemudian berkembang menjadi Sekolah Teknik Negeri dan Kemudian menjadi Sekolah Menengah Industri Kerajinan Negeri.
          Dengan adanya sekolah kejuruan ini, kerajinan meubul dan ukiran semaluas di masyarakat dan makin banyak pula anak–anak yang masuk sekolah ini agar mendapatkan kecakapan di bidang meubel dan meubel dan ukir.  Di dalam sekolah ini agar diajarkan berbagai macam desain  motif ukir serta ragam hias Indonesia yang pada mulanya belum diketahui oleh masyarakat Jepara . Tokoh-tokoh yang berjasa di dalam pengembangan motif lewat lembaga pendidikan ini adalah Raden Ngabehi Projo Sukemi yang mengembangkan motif majapahit dan Pajajaran serta Raden Ngabehi Wignjopangukir mengembangkan motif Pajajaran dan Bali.
Semakin bertambahnya motif ukir yang dikuasai oleh para pengrajin Jepara , mebel jepara semakin diminati, para pedagang pun mulai memanfaatkan kesempatan ini, untuk mendapatkan barang-barang baru guna memenuhi permintaan konsumen, baik yang berada di dalam di luar negeri.
            seni ukir Jepara kini telah dapat berkembang dan bahkan merupakan salah satu bagian dari “nafas kehidupan dan denyut nadi perekonomian “ masyarakat Jepara.
Setelah mengalami perubahan dari kerajinan tangan menjadi industri kerajinan, terutama bila dipandang dari segi sosial ekonomi, ukiran kayu Jepara terus melaju pesat, sehingga Jepara mendapatkan predikat sebagai kota ukir, setelah berhasil menguasai pasar nasional.

Namun karena perkembangan dinamika ekonomi, pasar nasional saja belum merupakan jaminan, karena di luar itu pangsa pasar masih terbuka lebar.  Oleh karena itu diperlukan kiat khusus untuk dapat menerobos pasar internasional.

             Untuk melakukan ekspansi pasar ini buka saja dilakukan melalui pameran-pameran, tetapi juga dilakukan penataan-penataan di daerah. Langkah-langkah ini ditempuh dengan upaya meningkatkan kualitas muebel ukir Jepara, menejemen produksi dan menejemen pemasaran. Di samping itu dikembangkan “Semangat Jepara Incoporated “, bersatunya pengusaha Jepara dalam memasuki pasar ekspor, yang menuntut persiapan matang karena persaingan-persaingan yang begitu ketat .
              Guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia misalnya, dilakukan melalui pendidikan Sekolah Menengah Industri Kerajinan Negeri dan Akademi Teknologi Perkayuan dan pendidikan non formal melalui kursus-kursus dan latihan-latihan. Dengan penigkatan kualitas sumber daya manusia ini diharapkan bukan saja dapat memacu kualitas produk, tatapi juga memacu kemampuan para pengrajin dan pengusaha Jepara dalam pembaca peluang pasar dengan segala tentutannya.
Peningkatan kualitas produk dan pengawasan mutu memang menjadi obsesi Jepara dalam memasuki pasar internasional, yang bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan luar negri  terhadap produk industri Jepara. Karena itu pengendalian mutu dengan mengacu pada sistim standard internasional merupakan hal yang tidak dapat di tawar-tawar lagi. Usaha ini dilakukan melalui pembinaan terhadap produsen agar mempertahankan mutu produknya dalam rangka menjamin mutu pelayanan sebagai mana dipersaratkan ISO 9000.
 

Di samping itu, perluasan dan intensifikasi pasar terus dilakukan dalam rangka meningkatkan ekspor serta peluasan pasar internasional dengan penganeragaman produk yang mempunyai potensi, serta peningkatan market intelligence untuk memperoleh transportasi pasar luar negeri. Dengan demikian para pengusaha dapat dengan tepat dan cepat mengantisipasi peluang serta tantangan yang ada dipasar internasional.
Sementara itu jaringan informasi terus dilakukan melalu pengevektivan fungsi dan kegiatan Buyer Reception Desk yang ada di Jepara. Langkah-langkah konseptual yang dilakukan secara terus menerus ini telah berbuah keberhasilan yang dampaknya dirasakan oleh masyarakat Jepara, berupa peningkatan kesejateraannya. Dari data yang ada dapat dijadikan cermin keberhasilan sektor meubel ukir dalam lima tahun terakhir.
Data diatas belum termasuk potensi kayu olahan , souvenir dan peti mati yang dalam tiga tahun terakhir telah berhasil dilealisir ekspornya. Untuk dapat melihat lebih jauh potensi ukir kayu ini juga dapat dilihat berbagai macam penghargaan, yang bersekala regional, nasional dan internasional,  baik bagi para pengusaha, pengrajin maupun bagi pimpinan daerah.


“The only way to have the greatest work in your life is love what you do first.”
Satu-satunya cara untuk menghasilkan pekerjaan paling hebat di dalam hidupmu adalah menyukai apa yang kamu lakukan terlebih dahulu.




EDISI 9







Kesenian Wayang Kulit
Wayang kulit adalah kesenian tradisional Indonesia yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat jawa. Kesenian ini banyak ditampilkan ketika ada sebuah perhelatan seperti pesta dan sebagainya.Ternyata, wayang kulit tidak hanya dijadikan sebagai sebuah pertunjukan melainkan juga digunakan sebagai media untuk permenungan menuju roh spiritual para dewa.
Wayang kulit diyakini sebagai awal dari berbagai jenis wayang yang berkembang saat ini. Wayang jenis ini terbuat dari lembaran kulit kerbau yang sudah dikeringkan sebelumnya. Wayang kulit dibentuik sedemikian rupa agar membuat geraknya menjadi dinamis.
Pada bagian siku-siku tubuhnya disambung dengan menggunakan sekrup yang terbuat dari tanduk kerbau.
Asal mula kesenian wayang kulit ini, tidak lepas dari sejarah wayang itu sendiri. Wayang berasal dari sebuah kalimat yang berbunyi “Ma Hyang” yang berarti berjalan menuju yang maha tinggi (bisa diartikan sebagai roh, Tuhan, ataupun Dewa). Akan tetapi, sebagian orang mengartikan bahwa wayang berasal dari bahasa jawa yang berarti bayangan.
Hal tersebut dikarenakan ketika penonton menyaksikan pertunjukan ini mereka hanya melihat bayangan yang digerakkan oleh para dalang yang juga merangkap tugas sebagai narator. Dalang merupakan singkatan dari kata-kata ngudhal piwulang.
Ngudhal berarti menyebarluaskan atau membuka dan piwulang berarti pendidikan atau ilmu. Hal tersebut menegaskan bahwa posisi dalang adalah sebagai orang yang mempunyai ilmu yang lebih serta membagikannya kepada para penonton yang menyaksikan pertunjukan wayang tersebut.
Sementara itu, untuk asal usul dari sejarah wayang kulit ini belum ada bukti yang konkret. Ada yang mengatakan bahwa wayang kulit ada sebelum abad pertama yang bertepatan dengan munculnya ajaran Hindu dan Budha ke area Asia Tenggara. Hal ini dipercaya sebagai asal mula munculnya wayang kulit datang dari India ataupun Tiongkok.
Itu dikarenakan kedua negara tersebut mempunyai tradisi yang telah berjalan secara turun temurun mengenai penggunaan bayangan boneka atau pertunjukan secara keseluruhan. Selain itu, Jivan Pani juga pernah mengeluarkan pendapat bahwa wayang berkembang dari dua jenis seni yang berasal dari Odisha, India Timur. Kesenian tersebut adalah Ravana Chhaya yang merupakan teater boneka dan tarian Chhaku.
Ada sebuah catatatan sejarah pertama mengenai adanya pertunjukan wayang. Hal ini mengacu pada sebuah prasasti yang dilacak berasal dari tahun 930 yang mengatakan si Galigi mawayang. Saat itulah sampai sekarang beberapa fitur teater boneka tradisional tetap ada.
Ketika itu, dirinya biasa membawakan sebuah cerita tentang Bima, yaitu ksatria dari kisah Mahabharata. Penampilan dari Galigi ini tercatat dalam kakawin Arjunawiwaha yang dibuat oleh Mpu Kanwa pada tahun 1035. Di dalamnya mendeskripsikan bahwa Galigi adalah seorang yang cepat dan hanya berjarak satu wayang dari Jagatkarana. Kata Jagatkarana merupakan sebuah ungkapan untuk membandingkan kehidupan nyata kita dengan dunia perwayangan.Jagat karana ini mempunyai arti penggerak dunia atau dalang terbesar hanyalah berjarak satu layar dari kita.
Meskipun tidak banyak literatur yang menjelaskan mengenai asal mula kesenian wayang kulit ini, namun seni wayang ini telah diakui sebagai karya kebudayaan yang amat berharga di bidang narasi oleh UNESCO di tanggal 7 November 2003. Hal tersebut mungkin dikarenakan bagi UNESCO dari seluruh jenis wayang yang ada, wayang kulitlah yang menjadi salah satu wayang yang paling dikenal di Indonesia
Ketika itu minat dari masyarakat dan pemuda sangat besar untuk menyaksikan pertunjukan wayang kulit ini. Akan tetapi, di zaman sekarang ketertarikan anak muda akan kesenian yang satu ini sangatlah rendah. Hal itu dikarenakan maraknya permainan berbasis teknologi yang biasa mereka mainkan. Meskipun demikian, masih ada juga orangtua yang aktif mengajarkan anak mereka untuk mencintai salah satu kesenian tradisional ini. Hal itu sangat dibutuhkan untuk mempertahankan kesenian ini agar tidak habis ditelan zaman.

.EDISI 10





Rebana adalah gendang berbentuk bundar dan pipih. Bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura yang sering memakai rebana adalah musik irama padang pasir, misalnya, gambus, kasidah, zapin melayu dan hadroh.
Di Indonesia, alat musik rebana berkembang menjadi banyak jenis. Biasanya merupakan ciri khas dari kultur budaya daerah tertentu. Jenis alat rebana yang paling umum diantaranya, Rebana Banjar, Rebana Biang, Jidor, Kompang, Marawis, Samroh, Hadroh dan lainnya.
Sebagai contoh, masyarakat di pesisir utara pulau Jawa menyebut Rebana adalah Terbang Banjari. Mereka tidak mengenal Kompang ataupun Biang.Begitu pula masyarakat di wilayah Sunda.
Di sana jarang sekali orang yang mengenal Samroh maupun Hadroh.Jadi pengertian alat musik Rebana di setiap daerah bisa saja berbeda bergantung dari kebudayaan asal masing-masing.
Berikut Alat  musik rebana:
Gambus adalah alat musik petik seperti mandolin yang berasal dari Timur Tengah. Paling sedikit gambus dipasangi 3 senar sampai paling banyak 12 senar. Gambus dimainkan sambil diiringi gendang.
Kasidah adalah seni suara yang bernafaskan Islam, dimana lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam.
Awalnya rebana berfungsi sebagai instrument dalam menyayikan lagu-lagu keagamaan berupa pujian-pujian terhadap Allah swt dan rasul-rasul-Nya, shalawat, syair-syair penyemangat puisi-puisi arab, dan lain lain. Oleh karena itulah disebut rebana yang berasal dari kata rabbana, artinya wahai Tuhan kami ( suatu doa dan pujian terhadap Tuhan ).


































Tidak ada komentar:

Posting Komentar